Jika dilihat judulnya, sepintas kita menyangka akan disuguhkan cerita-cerita yang berbau musik dengan genre Rhythm and Blues, yang biasa dibawakan oleh para black community. Namun tulisan berjudul R ’n’ B akan bercerita sedikit tentang apa itu Ramalan dan Bintang. Tema yang cukup sederhana, banyak terdapat di banyak media dan termasuk dalam bagian bacaan yang ringan. Namun untuk yang satu ini, saya mengingatkan kita untuk perlu berhati-hati, apalagi diri kita sebagai muslim. Ramalan bintang selalu membuat orang jadi tertarik, hampir setiap orang akan menyukainya, dan terus berkembang sesuai dengan zamannya. Apa yang harus kita perhatikan tentang ramalan bintang?
Sebagai seorang muslim, seringkali kita berbuat dosa, entah itu dalam keseharian beribadah ataupun dalam bermuamalah. Namun ada dosa besar yang tidak akan diampuni Allah yaitu syirik. Syirik atau menyekutukan Allah adalah perbuatan yang tidak akan diampuni dikarenakan seorang makhluk memiliki illah yang lain, entah itu disengaja ataupun tidak. Apa kaitanya antara ramalan bintang dan syirik. Ramalan bintang adalah salah satu perangkap syetan untuk menjerumuskan hambanya ke lembah keterpurukan. Ramalan bintang dibuat untuk menduga-duga apa yang terjadi di masa sekarang dan mendatang. Pada kenyataannya dugaan ini adalah berita-berita kosong belaka yang disampaikan oleh syetan melalui antek-anteknya seperti dukun, peramal, para pemakai kartu tarot ataupun lainnya. Perasaan untuk menduga-duga tentang baik-buruk hidup seorang makhluk dengan dikaitkan dengan kepada perbintangan adalah bagian dari kesyirikan. Padahal tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui berita-berita mengenai qadha dan qadar. Sebagaimana yang termuat didalam Surat Al An’am ayat 59, disebutkan bahwa :
”Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”
Terkadang ada juga yang berkilah bahwa mereka hanya untuk membaca saja dan tidak bermaksud untuk mempercayainya. Namun sesungguhnya hal tersebut pun sama saja, karena kita juga dianggap telah bermain-main dengan kemusyrikan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Barangsiapa yang mempelajari ilmu dari bintang-bintang, berarti telah mempelajari salah satu cabang dari ilmu sihir. Semakin bertambah ilmunya, semakin dalam ia mempelajari sihir tersebut."
Didalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dikatakan bahwa : “Barangsiapa yang mendatangi peramal, lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari.” Membaca ramalan bintang, pada hakikatnya dapat dipersamakan halnya dengan mendatangi peramal, karena produk yang dihasilkannya sama saja yaitu ramalan dengan tipuan kosong belaka. Untuk perbuatan membaca ramalan saja, maka kita harus menanggung akibat dengan tidak diterimanya ibadah shalat selama 40 hari. Apatah lagi jika kita mempercayainya. Maka kita akan benar-benar digolongkan sebagai orang yang musyrik. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Hakim, Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad Shallahu alaihi wasallam.” (Hadits Shahih Riwayat Imam Ahmad dan Hakim)”.
Tulisan ini hanya untuk mengingatkan kembali bahwa perangkap setan untuk membawa manusia kepada kesesatan itu tak terhitung jumlahnya. Terkadang karena ketidaktahuan kita, kemalasan untuk bertanya ataupun ketidakperdulian kita terhadap sesuatu hal yang penting menyebabkan kita terperosok lebih jauh. Ramalan bintang mungkin hal yang dianggap sangat sepele, tetapi dengan kemajuan zaman, sekarang ia telah berkelindan dengan teknologi informasi, melalui content sms di banyak operator seluler dan juga diberbagai website. Akhirnya kita sendiri yang akan menentukan pantas atau tidaknya ramalan bintang itu ada di media. Jika kita tidak mampu melenyapkannya, setidaknya kita menghindari untuk tidak sekali-kali berinteraksi dengannya. Akibatnya teramat fatal, sanggupkan kita menerima predikat sebagai golongan musyrik. Jika Yang Maha Pengampun saja tidak akan mengampuni, kepada siapa lagi kita meminta ampun.? Semoga ini menjadi bahan renungan kita bersama.
- Wallahu ’alam -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar