Apel pagi pertama setelah pelantikan Gubri dan Wagubri di Gubernuran tanggal 24 Nopember 2008 kemarin berlangsung cukup khidmat. Dalam pidatonya, Gubri mengingatkan kembali akan pentingnya tata pemerintahan yang baik (good governance), dan bagaimana pencapaian kinerja dari tiap SKPD. Namun kegiatan seremonial ini menjadi sedikit berbeda disaat pembacaan doa. Menurut saya, inilah yang sepertinya renyah untuk diperbincangkan.
Pembaca doa, saat itu mengajak kepada seluruh peserta apel untuk bermunajat agar SOTK baru di Pemerintah Provinsi Riau nantinya benar-benar membawa kemaslahatan kepada masyarakat. Kemudian peserta apel kembali diajak berdoa agar kiranya pejabat yang akan menduduki SOTK yang baru nantinya benar-benar merupakan orang yang tepat, dan memang ahlinya pada bidang tersebut. Tak lupa beliau mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a dari Rasulullah SAW : “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah akan kehancurannya”. Kutipan yang sangat pas dengan tema doa.
Doa yang disampaikan oleh yang bertugas pada hari itu menurut saya bukan hanya sekedar doa saja. Ada suatu keinginan baru yang dimohonkan, harapan akan adanya perubahan. Kata kunci yang bisa ditangkap dari untaian doa yang indah itu adalah profesionalisme. Seperti sudah sangat rapi dan diatur oleh-Nya, pidato yang berisikan tentang pentingnya tata pemerintahan yang baik (good governance) ini kemudian lalu ditutup dengan munajat bersama memohon agar pejabat-pejabat yang ditunjuk nantinya adalah mereka yang merupakan ahli dibidangnya
Sudah sangat tepat kiranya padanan dari dua kutub yang bersinergis ini. Good governance hanya dapat diwujudkan dengan adanya pejabat-pejabat yang profesional saja. Ini merupakan kebutuhan yang tidak dapat disubstitusikan. Konteks profesional yang diharapkan pun adalah dalam kerangka yang lebih luas, yaitu dimana mereka tidak hanya merupakan orang yang ahli dibidangnya saja, lebih dari itu profesional juga adalah mereka yang bisa memberikan teladan kepada institusi dimana mereka bekerja. Dengan demikian antara pencapaian good governance dengan profesionalisme adalah dua hal yang tak terpisahkan. Kedua-duanya saling terikat, berkelindan, dan saling memperkuat. Semoga munajat kita di pagi senin itu mendapat ijabah dari-Nya. Amiin...
Wallahu ‘alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar